Showing posts with label nasehat. Show all posts
Showing posts with label nasehat. Show all posts

Monday, November 23, 2015

::: JELANG MUSIM DINGIN… :::

::: JELANG MUSIM DINGIN… :::

Oleh :
Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى


Sebentar lagi kota Madinah dan Jazirah Arab akan menghadapi musim dingin. Suhu diluar ruangan saat ini telah mencapai 18 derajad celcius. Tentunya selalu ada hikmah dibalik episode pergantian musim yang kita lalui.

Di negara-negara yang mengalami empat musim, musim dingin selalu identik dengan berbagai kegiatan. Mulai dari bermain salju, skating outdoor, main ski, snowshoeing dan festival musim dingin lainnya. Tak heran acara-acara tersebut telah menarik hati sebagian kaum muslimin, sehingga lebih memilih menghabiskan liburan di negara-negara kafir ketimbang melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci.
Wal iyaadzu billah..

Akan tetapi… disana masih banyak hati yang jujur dalam imannya. Yaitu hati yang merindukan perjumpaan dengan Allah. Bagi mereka, waktu terlalu berharga bila dibiarkan mengalir tanpa aktifitas yang mendatangkan keuntungan duniawi maupun ukhrowi. Bagi mereka,

الشتاء ربيع المؤمن

“Musim dingin adalah penyejuk hati bagi orang beriman.”

Kayakinan inilah yang membuat mereka selalu bercermin pada generasi terbaik dalam menyikapi pergantian musim.
Hati mereka selalu rindu untuk bersimpuh lebih lama di tengah keheningan malam meski harus berselimut dingin.

Bagaimanakan sikap generasi terbaik dalam menyongsong musim dingin..?

Mungkin beberapa atsar di ini dapat menggambarkan bagaimana antusiasme mereka dalam menyambut musim ketaatan tersebut.

Ibnu Mas’ud -radiallahu anhu- berkata:

مرحبا بالشتاء تنزل فيه البركة و يطول فيه الليل للقيام و يقصر فيه النهار للصيام

“Selamat datang musim dingin..
Di dalamnya keberkahan turun..
Malamnya panjang untuk menegakkan sholat,
Dan siangnya pendek untuk berpuasa.”

Umar -radhiallahu anhu- berkata:
الشتاء غنيمة العابدين

”Musim dingin adalah ganimah ahli ibadah”

Al Hasan -rahimahullah- berkata:

نعم زمان المؤمن الشتاء ليله طويل يقومه و نهاره قصير يصومه

”Sebaik-baik waktu bagi seorang mukmin adalah musim dingin, dimana malamnya panjang untuk menegakkan sholat, sementara siangnya pendek untuk berpuasa.”

Yahya bin Mu’adz mengatakan:

الليل طويل فلا تقصره بمنامك و الإسلام نقي فلا تدنسه بآثامك

“Malam itu panjang..
Maka jangan kau buat pendek dengan tidurmu..
Dan Islam itu suci…
Jangan engkau nodai dengan dosamu.”

Ubaid bin Umair berkata,

يا أهل القرآن طال ليلكم لقراءتكم فاقرأوا و قصر النهار لصيامكم فصوموا

“Wahai ahli Qur’an..
Malam begitu panjang untuk bacaan Qur’anmu, maka bacalah…
Sementara siang begitu singkat untuk puasa kalian, maka berpuasalah”

Setelah membaca atsar-atsar diatas, marilah kita melihat kembali diri kita kita.. Sudahkah kita berazam untuk menjadikan musim dingin tahun ini sebagai ghanimah. Ataukah….? Entahlah…

Memang, selain sebagai ladang ketaatan, musim dingin juga merupakan ladang ujian. Malam yang panjang kadang membuat sebagian kita terlelap dalam mimpi. Dekapan selimut terasa lebih hangat ketimbang dekapan maghfirah-Nya saat Dia turun ke langit dunia.

Cuaca yang dingin kadang membuat kita merasa berat untuk menyempurnakan wudhu apalagi menuju masjid.

Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat kalian?”. Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang sulit, memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu waktu salat berikutnya setelah melaksanakan salat. Yang demikian itulah ribath.” (HR. Muslim: 251)

semoga Allah memberi taufiq pada kita agar dapat memaksimalkan ibadah pada musim dingin tahun ini.

Kami tutup catatan kecil ini dengan firman Allah yang artinya:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Wallahu a’lam

Catt:
Atsar di atas sepenuhnya kami nukil dari: Kitab Lathaiful Maarif terbitan. Daar Ibnu Khuzaimah.

Thursday, November 19, 2015

Genggam Erat Orang Yang Engkau Cintai dan Maafkan Mereka.



Ustadz Aan Chandra Thalib
Sering kita menangisi dan mengenang orang yang pergi. Namun disaat yang sama kita sulit menerima dan menghargai orang yg datang, atau bahkan yang sedang bersama kita.

Syaikh Ali Thantawi berpesan:
Genggam erat orang yang engkau cintai, ungkapkan cintamu pada mereka, maafkan setiap kesalahan mereka. Karena boleh jadi, suatu hari nanti engkau atau mereka akan pergi sementara dalam hati ada cerita dan rindu untuk mereka (yang belum tersampaikan).
Diskusikan...
Perbaiki... 
Jelaskan...
Dan akui setiap salah...
Hidup ini sangat pendek, 
tak layak diisi dengan hasad dan dengki.
Esok kita akan menjadi kenangan saja, 
kematian tak akan meminta izin, 
karena itu.. tersenyumlah..
Dan maafkan semua yg pernah menyakitimu."
Terima kasih sahabat..

Bersatulah seluruh Salafi Indonesia

Monday, August 31, 2015

TIGA WASIAT ORANG-ORANG SHOLEH

Bismillah Assalamu Alaikum

 

Ma'qil bin Ubaidillah Al-Jazary rahimahullah mengatakan, "Para ulama dahulu apabila bertemu, mereka akan saling menasehati satu sama lain dengan kalimat-kalimat dibawah ini. Apabila mereka tidak bersama, mereka akan saling menyurati satu sama lain dengannya. (tiga kalimat itu adalah):

َمَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ ، أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ
وَمَنْ أَصْلَحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ أَصْلَحَ اللَّهُ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ
ومن اهتم بأمر ِآخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ

Barangsiapa yang memperbaiki amalan batinnya, Maka Allah akan memperbaiki amalan lahiriyahnya.

Barangsiapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia.

Dan barangsiapa yang memberi perhatian terhadap urusan akhiratnya, maka Allah akan mencukupkan urusan dunianya.
(Mausu'ah Ibnu Abid Dunya 1/177)

via ustadz Aan Chandra Thalib

Thursday, July 16, 2015

Menangislah akan kepergian Ramadhan

Bismillah...


Selamat Jalan Ramadhan
Rangkaian kata-kata perpisahan dengan Ramadhan dari Ibnu Rajab:
Wahai hamba Allah, bulan Ramadhan telah bersiap-siap untuk berangkat.
Tidak ada lagi yang tersisa kecuali saat-saat yang singkat.
Barangsiapa yang telah melakukan kebaikan selama ini, hendaklah ia menyempurnakannya.
Barangsiapa yang malah sebaliknya, hendaklah ia memperbaikinya dalam waktu yang masih tersisa. Karena ingatlah amalan itu dinilai dari akhirnya.
Manfaatkanlah malam-malam dan hari-hari Ramadhan yang masih tersisa,
Serta titipkanlah amalan sholih yang dapat memberi kesaksian kepadamu nantinya di hadapan Al Malikul ‘Alam (Sang Penguasa Hari Pembalasan).
Lepaskanlah kepergian (bulan Ramadhan) dengan ucapan salam yang terbaik:
“Salam dari Ar-Rahman (Allah) pada setiap zaman.
Atas sebaik-baik bulan yang hendak berlalu.
Salam atas bulan di mana puasa dilakukan.
Sungguh ia adalah bulan yang penuh rasa aman dari Ar-Rahman.
Jika hari-hari berlalu tak terasakan.
Sungguh kesedihan hati untuk tak pernah hilang.”
Ibnu Rajab berkata pula:
Di mana kepedihan (dan kesedihan) orang-orang yang bersungguh-sungguh di siang hari Ramadhan? Di manakah duka orang-orang yang shalat pada waktu malam?
Jika demikian keadaan orang-orang yang telah mendapatkan keuntungan selama Ramadhan, bagaimanakah keadaan orang-orang yang telah merugi pada siang dan malam?
Apakah manfaat tangisan mereka yang melalaikan bulan Ramadhan ini, sementara musibah yang akan menimpanya demikian besar?
Betapa banyak nasihat telah diberikan kepada orang yang malang, namun tidak juga memberikan manfaat untuknya.
Betapa banyak ia telah diajak untuk melakukan perbaikan, namun ia tidak juga menyambutnya.
Betapa sering ia menyaksikan orang-orang yang mendekatkan diri kepada-Nya, namun ia sendiri malah semakin jauh dari-Nya.
Alangkah seringnya berlalu dihadapannya rombongan orang-orang yang menuju kepada-Nya, sedangkan dia hanya duduk berpangku tangan (malas beribadah).
Hingga setelah waktu menyempit dan kemurkaan-Nya telah membayang,
Ia pun menyesali kelalaiannya pada saat penyesalan tidak lagi bermanfaat dan kesempatan untuk memperbaiki keadaan telah menghilang.
Beliau kembali berkata pula:
Wahai bulan Ramadhan.
Berikanlah belas kasihmu, sementara air mata para pencinta mengalir dengan deras.
Hati mereka (gundah) akibat kepedihan perpisahan terbuai,
semoga detik-detik perpisahan akan memadamkan api kerinduan yang membara.
Semoga saat-saat taubat akan melengkapi kekurangan puasa yang dilakukan.
Semoga pula orang-orang yang telah ketinggalan segera menyusul dan bersama.
Semoga para tawanan dosa segera dilepaskan,
Dan semoga orang (Islam) yang telah dinyatakan masuk Neraka segera dibebaskan.[3]
Selamat jalan Ramadhan.
Semoga Allah memudahkan kita bersua kembali dan moga amalan kita pun diterima di sisi Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.
@ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Panggang-Gunung Kidul, 29 Ramadhan 1433 
 
sumber : Rumaysho.com

Sunday, July 5, 2015

Tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan (Mencari Kemuliaan Malam Laylatul Qadr)

Bismillah Assalamu Alaikum

:.
Oleh Sheikh Tawfique Chowdhury 
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
(Tulisan asli dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah terjemahan bebasnya...mohon maaf utk segala kekurangannya)
1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar2 ingin memperbaikinya, masih ada waktu!
2. Hari ini, bacalah tafsir surat AlQadr, dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada malam laylatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya in syaa Allaah.
3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai laylatul qadr terlewati begitu saja.
4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan2 atau kegiatan2 yang diada2kan (bid'ah) oleh kelompok2 tertentu. Ikutilah sunnah nabi shalallaahu 'alayhi wasallam. Tuntunan beliau adalah : "barangsiapa yang berjaga (tdk tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa2nya yang telah lalu akan diampuni."
5. Hafalkan doa malam laylatul qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wasallam ini : Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (ya Allah, engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).
6. Siapkan daftar pendek doa doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara2mu muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.
7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isha dan tarawih sekedar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.
8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam2 ini. Anak2 pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka!
9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.
10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di mesjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.
11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : "alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepadaNYA malam ini" dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabbnya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-'Afuww!
12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur'an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.
13. Sabar adalah kuncinya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau altifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi?
14. Ini yang paling penting : husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapanNYA. Jangan biarkan keragu2an dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim.
Allahumma ballighna layl atal qadr.
-selesai-

Friday, June 19, 2015

Jauhi status ‪#‎GueMahGituOrangnya‬ atau anda menjadi orang munafik

Bismillah Assalamu Alaikum


Akhir-akhir ini banyak yang suka bikin status dengan akhiran ‪#‎GueMahGituOrangnya‬
Bahkan ada yang terlalu berlebihan, contohnya:

"Tadi ada maling mau masuk rumah gue.
Tapi gak bisa buka karena masih dikunci
Trus gue bukain deh pintunya.
#Guemahgituorangnya"


Terlihat sepele untuk beberapa orang, bahkan ada yang sampai tertawa terbahak-bahak karenanya, tapi tidak sadarkah mereka kalau mereka melakukan sebuah kedustaan, apabila mereka tidak benar-benar melakukannya.

Dan mungkinkah mereka melakukan hal itu?? (Membukakkan pintu untuk maling, dll)
Dari Abdullah bin Amir radhiallahu anhu dia berkata:
دَعَتْنِي أُمِّي يَوْمًا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ فِي بَيْتِنَا فَقَالَتْ هَا تَعَالَ أُعْطِيكَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا أَرَدْتِ أَنْ تُعْطِيهِ قَالَتْ أُعْطِيهِ تَمْرًا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ
“Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk di dalam rumah kami. Ibuku berkata, “Hai kemarilah, aku akan memberimu sesuatu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bertanya kepada ibuku, “Apa yang akan engkau berikan kepadanya?” Ibuku menjawab, “Aku akan memberinya kurma.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ibuku, “Ketahuilah, jika kamu tidak jadi memberikan sesuatu kepadanya, maka itu akan ditulis sebagai kebohongan atasmu.” (HR. Abu Daud no. 4991 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 748)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْت فِي رَبَضِ الْجَنّّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كََانَ مُحقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَط الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِ بَ وَإِنْ كَانَ مَازِ حًا وَبِبَيتِ فِي أَغلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Aku menjamin dengan sebuah istana di bagian tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski ia sedang bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seorang yang memperbaiki akhlaknya.

Demikianlah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau tetap berkata jujur meskipun sedang bercanda. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنِّي لأَمْزَحُ وَلاَ أَقُوْلُ إِلاَّ حَقًا
Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar. [Diriwayatkan oleh ath-Thabrâni dalam al-Kabir (XII/13443). Lihat Shahîh al-Jâmi’ (2494)]
Oleh karena itu, tidak boleh berdusta ketika bercanda. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan ancaman terhadap orang yang berdusta untuk membuat orang lain tertawa dengan sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :
وَيْلٌ للَّذِي يُحَدِّ ثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْخِكَ بِهِ الْقَوْمَ ويْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَهُ
Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.
[Diriwayatkan oleh Ahmad (V/5), Abu Dawud (4990), at-Tirmidzi (2315). Lihat Shahîh al-Jâmi’ (7136).
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. Al-Nahl: 105)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila ia berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat berkhianat.” (Muttafaq ‘Alaih)

Jadi sebaiknya anda berlepas diri dari hal -hal buruk seperti ini termasuk menonton acara -acara tV yang penuh dengan canda tawa yang penuh perkataan yang tak berguna

Tuesday, June 16, 2015

Amal Orang Cerdas

Bismillah Assalamu Alaikum

 

Meniru Sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu..
1. Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama UTSMAN BIN AFFAN.
2. Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi..?
Apakah ada anak cucu keturunan Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka..?

Penasaran..?
Ikuti kisahnya berikut ini semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya..
3. Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam hijrah ke Madinah, jumlah kaum muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih.
4. Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah "Bi'ru Rumah", milik seorang yahudi pelit dan oportunis yang hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli.
5. Mengetahui hal itu, Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu mendatangi si yahudi dan membeli 'setengah' air sumur "Bi'ru Rumah" tersebut. Kemudian Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu mewakafkannya untuk keperluan kaum muslimin.
6. Dengan semakin bertambahnya penduduk muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu-pun akhirnya membeli 'sisa' air sumur "Bi'ru Rumah" dari si yahudi sehingga menjadi milik Beliau secara penuh. Pada kali ini pun Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu kembali mewakafkannya untuk kaum muslimin.
7. Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.
Kebun wakaf Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Utsmaniyah (Turki Usmani).
8. Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Walhasil, di kebun tersebut tumbuh ribuan pohon kurma.
9. Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu tersebut.
Hasil (uang) yang didapat dari panen kurma dibagi dua;
- Setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin.
- Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
10. Rekening atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.
Dengan begitu 'kekayaan' Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu yang tersimpan di bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.
11. Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari 'rekening' Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
Pembangunan hotel tersebut kini sudah memasuki tahap akhir.
Rencananya, hotel 'Utsman bin Affan' radhiyallahu 'anhu tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola hotel ternama.
12. Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai juta'an Reyal atau milyaran Rupiah.
Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di 'rekening' Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
13. Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu.
14. Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu dengan Allah. Sebuah perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama lebih 1400 tahun.
Berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir deras kedalam pundi-pundi kebaikan Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu di sisi Allah Aza Wa Jalla..?
Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam memasuki kebun Ummu Ma’bad, kemudian beliau bersabda: “Wahai Ummu Ma’bad, siapakah yang menanam kurma ini, seorang muslim atau seorang kafir?.”
Ummu Ma’bad berkata: “Bahkan seorang muslim”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat”.
Dalam riwayat (Imam Muslim) yang lain :
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kecuali apa yang dimakan dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya (orang yang menanam). Dan apa yang dicuri dari tananman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan apa yang dimakan oleh binatang buas dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan apa yang dimakan oleh seekor burung dari tanaman tersebut merupakan shadaqahnya. Dan tidaklah dikurangi atau diambil oleh seseorang dari tanaman tersebut kecuali merupakan shadaqahnya”.
Dalam Riwayat Ibnu Majah :
Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam bersabda:
"Sebaik-baik sesuatu yang ditinggalkan oleh seseorang setelah (meninggalnya) adalah tiga perkara; anak shaleh yang selalu mendoakannya, sedekah jariyah yang pahalanya (terus mengalir) sampai kepadanya, dan ilmu yang diamalkan setelahnya’. ”

Saudaraku , setiap diri yang menginginkan kesuksesan, keselamatan dan kebahagiaan abadi sungguh sangat patut untuk melakukan amalan-amalan lestari yang pahalanya akan senantiasa mengalir walaupun pelakunya telah meninggal dunia .
Diantara amalan yang pahalanya terus mengalir walau pelakunya sudah meninggal dunia adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih, yaitu :
1. Mengajarkan ilmu bermanfaat atau ikut andil dalam penyebarannya dengan menfasilitasinya.
2. Mengalirkan sungai atau mata air untuk maslahat umum.
3. Menggali sumur.
4. Mensedekahkan/Mewariskan mushaf Al-Qur’an.
5. Membangun masjid atau ikut membantu pembangunannya.
6. Menanam pohon kurma atau pohon yang bermanfaat lainnya
7. Mendidik anak agar menjadi anak shaleh yang berdoa kebaikan untuk kedua orang tuanya.
8. Membangun tempat tinggal untuk yang membutuhkannya, seperti untuk para musafir, janda, anak yatim, fakir miskin, asrama pondok pesantren, dll.
9. Ribath atau menjaga pos pertahanan fi sabilillah.
10. Amal jariyah secara umum, seperti wakaf dan semisalnya.

Subhanallah..! Wahai Saudaraku, kapan kita bisa memberi manfaat kepada orang banyak dan makhluk hidup disekitar kita sebagaimana yang diamalkan sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu dan tentu yang dicontohkan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam..

Semoga kita semua termasuk yang bersegera mengamalkan amalan lestari tersebut sehingga terus mengalir pahalanya hingga hari kiamat..

Wednesday, June 10, 2015

:: RENUNGAN UNTUK PENUNTUT ILMU SYAR’I :::

Bismillah Assalamu Alaikum 


 
Oleh :
Ustadz Ahmad Ferry Nasution, Lc Hafidzahullah

Wahai saudara-saudariku para penuntut ilmu…
Sungguh kalian adalah orang yang terhormat,kalian adalah para pejuang pembela serta pemelihara agama yang mulia ini…
Kalian adalah sebagai seorang dokter bagi manusia yang terkena penyakit syahwat dan syubhat!…
Untuk itu wahai saudara-saudariku…
Hindarilah sejauh mungkin perbuatan dosa dan maksiyat,fokuskanlah.. Sibukanlah dirimu untuk senantiasa mempelajari ilmu agama yang mulia ini serta mengamalkannya…
Saudara saudariku sekalian…
Hiasilah dirimu.. dengan akhlak yang mulia nan terpuji…
Dan janganlah engkau mencemari dirimu dengan akhlak-akhlak yang buruk…
Akhlak-akhlak yang akan menurunkan martabatmu menuju kepada kehinaan serta kerendahan dirimu dengan sebab akhlakmu yang buruk!…
Wahai para penuntut ilmu, bergaulah dengan manusia dengan akhlak yang mulia, mereka sangat menanti belaian tanganmu!…
Nasehatilah mereka dengan ilmu yang benar! Serta da’wahkan kepadanya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan padanya…
Karena penuntut ilmu pada hakekatnya adalah manusia yang paling faham tentang kebenaran dan yang paling sayang kepada makhluk (diambil dari perkataan syaikhul islam ibnu taymiyah, ketika menjelaskan tentang ahlus sunnah)
Semoga ALLAH subhaanahu wa ta’ala memajukan da’wah yang haq ini..
Akhirnya, kami memohon kepada ALLAH subhaanahu wa ta’aa agar memberikan kepadaku dan kepada antum serta antunna semua amal-amal yang shaleh…

Amal-amal yang akan memberikan manfaat untuk kita semua baik ketika kita hidup di dunia yang fana ini maupun ketika kita berada didalam kubur kita masing-masing ketika tidak ada sesuatu yang dapat membahagiakan kita didalam kubur kita!

Dan kamipun memohon kepada ALLAH agar diberikan kemudahan untukku dan untuk antum semua untuk melaksanakan amal shaleh yang sesuai dengan yang diridhai-Nya.
Saudaramu
Ahmad Ferry Nasution.
auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

Follow us on Facebook :P

Blogger news