Monday, November 30, 2015

Kecepatan Teknologi Li-Fi Lebih Cepat 100 Kali Daripada Wi-Fi

Kecepatan Teknologi Li-Fi Lebih Cepat 100 Kali Daripada Wi-Fi

PENGENTAHU.NET - Teknologi terbaru bernama Li-fi ini sangat mengejutkan beberapa pengamat dan juga penikmat teknoligi, betapa tidak, pasalnya teknologi Li-fi ini kabarnya kecepatannya akan lebih cepat 100 kali daripada kecepatan Wi-fi. Sebelum kita bahas lebih dalam kita harus tahu dulu apakah Li-Fi itu ?

Li-Fi (Light Fidelity) adalah jaringan nirkabel sistem komunikasi dengan media cahaya sebagai penghantarnnya. Li-Fi tidak menggunakan sebuah frekuensi radio konvensional seperti pada Wi-Fi. Teknologi Li-Fi yang bisa mentranfer data dengan kecepatan 100Gbps ini, berhasil dan sukses di demontrasikan pada smartphone Casio ssaat uji coba di Las Vegas pada acara Consumer Elektronik Show tahun 2012.

Lifi (Light Fidelity) diciptakan oleh Prof. Harald Haas

Bagaimana Li-Fi Bekerja ?

Kecepatan Teknologi Li-Fi Lebih Cepat 100 Kali Daripada Wi-Fi


Jika anda pernah mempunyai hp jadul yang mempunyai fitur infra red mungkin Anda sudah mengerti sistem kerja Li-Fi, Li-Fi dapat berkerja jika ada sumber cahaya pada ujung masing-masing perangkat, dan cahaya yang dapat di gunakan adalah LED atau detector foto (light sensor). Pada saat cahaya LED di nyalakan , kemudian sensor pada ujung perangkat yang lain akan dengan cepat mendeteksinya dan mengartikannya sebagai biner 1.

Lalu bagaimana sebuah data bisa dikirimkan dengan teknologi Li-Fi? dalam beberapa jumlah LED tadi, dapat mengirimkan sebuah pesan/data yang akan di tangkap detektor cahaya pada perangkat yang lain.

Teknologi Li-Fi yang mendatang akan di perbarui dengan memakai beberapa warna pada LED. Jika banyak warna dapat menyala bersama-sama, maka dapat meciptakan sebuah bangunan informasi yang sangat besar untuk di transfer atau dikirimkan sekaligus. Karena saat ini teknologi Li-Fi hanya dapat menggunakan leser merah dan hijau secara bersamaan yang bisa mentranfer data dengan kecepatan mencapai 1 Gpbs. Jadi jika teknologi Li-Fi yang akan datang bisa meggunakan banyak warna, tentu saja kecepatanya akan bertambah berkali-kali lipat.

Bagaimana Menurut Kalian Gaes ? Wi-fi atau Li-fi ?



Sunday, November 29, 2015

Nilai Sebuah Nikmat (3/3)

Cukup banyak telah kita ketahui tentang nikmat dan rasa syukur dari bagian-bagian sebelumnya, maka untuk menyempurnakan penjelasan hakikat dari sebuah nikmat, pada bagian terakhir ini diturunkan beberapa kisah yang dapat dijadikan ibroh (pelajaran). Bagaimana kisah-kisah mereka itu?

5 Dalam Kisah Mereka Terdapat Ibroh



Berikut ini kami kutipkan beberapa kisah menyedihkan dengan harapan menjadi ibroh bagi mereka yang berakal akan pentingnya syukur kepada Alloh.



Adalah Mu’tamad bin ‘Abbad, seorang raja Andalus, sebagaimana halnya ayah dan kakeknya. Tetapi dia meninggal dunia sebagai tahanan di penjara pada tahun (488 H). Ibnu Khollikan telah menceritakan biografinya secara panjang dalam Wafayatul A’yan (5/21-39) mulai dari kisah perampasan kerajaannya, penjeblosan ke penjara, penyiksaan dan sebagainya. Yang membaca kisah ini, niscaya akan meneteskan air mata.




Kisah Mu’tamad bin ‘Abbad ini begitu panjang sehingga Ibnu Khollikan meminta maaf kepada pembaca seraya mengatakan, "Kisahnya sangat aneh, belum pernah dijumpai kejadian seperti dalam kisah ini". Di antara yang beliau kisahkan sebagai berikut,


". . . Pada suatu hari raya, putri-putrinya mengunjunginya
di penjara, sebelumnya mereka mengemis kepada penduduk negeri Aghmat, sebuah kota yang terletak di Maghribi, sehingga seorang putrinya ada yang mengemis kepada mantan prajurit ayahnya ketika dahulu masih berkuasa. Dia melihat putri-putri rajanya dalam keadaan yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan sehinggga membuat hatinya terenyuh lalu dia menyenandungkan
sebuah syair:

Dahulu engkau (raja), amat bahagia dan suka-cita dihari raya
Sekarang hari raya di kota Aghmat berubah kesedihan Engkau melihat putri-putrimu dalam kelaparan dan kesedihan
Mereka mengemis kepada manusia sebab sedikit harta pun tak punya
Raja yang menggantimu sekarang dalam kegembiraan
Padahal kerajaan hanyalah impian yang melalaikan.


Contoh lainnya, Muhammad bin Abdul Qodir AI-Jily (wafat tahun 600 H) dikatakan oleh Ibnu Najjar, Muhammad bin Abdul Qodir AI-Jily termasuk orang yang kaya raya, lancar rizkinya. Tetapi dia membalas nikmat Alloh dengan mengingkari takdir, maka dia menjadi fakir, berpemahaman keliru dan tidak memiliki ilmu". 
2


Contoh lainnya, Sulthon Barquq (wafat tahun 824 H). Para pakar sejarah telah bersepakat dalam menceritakan kisah kematiannya. AI Miqrizi seorang pakar sejarah berkata tentang biografinya,




"Pada kisahnya terdapat ibroh berharga. Yaitu tatkala dia
dimandikan, tak ada handuk untuk mengeringkan badannya sehingga dia dihanduki dengan kain milik orang yang memandikannya. Tak ada sarung untuk menutupi auratnya sehingga diambilkan sarung yang terbuat dari kain wol di kepala salah seorang budaknya. Demikian pula, tak dijumpai gayung untuk mengguyur badannya, padahal harta peninggalannya sangat melimpah ruah". 
3

Sejarah juga telah mencatat dan tak dapat melupakan kisah Yahya bin
Kholid AI-Barmaky (wafat tahun 190 H). la pernah mengatakan tatkala
ditahan di penjara kota "Roqoh" sebagaimana diceritakan
AI-Ash’mai, Saya mendengar Yahya berkata,




"Dunia adalah perputaran, harta adalah kebinasaan, orang-orang sebelum kita adalah cerminan bagi kita, adapun kita adalah pelajaran bagi orang-orang setelah kita". 
4

Dari sumber yang sama diceritakan, Pernah dikatakan bahwa anak-anak Yahya pernah bertanya kepada ayahnya tatkala semua ditahan dalam penjara, "Wahai ayah, mengapa setelah kemuliaan dan kebahagiaan, kita berupa seperti ini keadaannya?" Dia menjawab,




"Wahai anakku, doa orang yang terdzolimi kita lalaikan padahal Alloh tidak pernah melalaikannya".


Contoh lainnya lagi adalah Ibnu Nujayyah, Zainuddin Abu Hasan Ali bin Ibrohim AI-Hanbali yang wafat tahun (599 H), beliau termasuk para ulama yang kaya lalu berubah menjadi fakir. Abu Syamah mengatakan,




"Sekalipun demikian, dia meninggal dalam keadaan fakir, dikafani oleh teman-teman sejawatnya, hartanya melayang musnah, keadaannya berubah. Dia wafat di kota Mesir dan dikuburkan disana".
5

Contoh terakhir adalah musuh Alloh yang merugi, Ibnu ‘Al Qomi AI-Baghdadi, seorang Rafidhoh. Imam Dzahabi menceritakan,



"Dia berkuasa selama empat belas tahun lalu menyebarkan pemikiran Rafidhoh dan memerangi sunnah, dihina namun bertambah beringas. Tatkala sampai khabar kepadanya bahwa Hulaku ingin memerangi lraq, maka dia
(Ibnu ‘AI Qomi) mendukungnya dan mengajak bersatu dengannya. Dia membuat lubang yang dalam (sumur) untuk menjebak umat Islam, namun dia sendirilah
yang terjerumus dalamnya. Senjata makan tuan.

Dia merasakan kehinaan, pulang dengan babak belur padahal sebelumnya dia menaiki tunggangan kerajaan. Tak lama kemudian dia mati dalam keadaan hina dina. Lebih-lebih di akherat kelak, tentu lebih dahsyat adzabnya". 
6

Demikianlah akibat orang-orang yang tidak mewujudkan syukur kepadaAlloh atas nikmat yang dikaruniakan kepada mereka. Jadikanlah kisah mereka sebagai pelajaran dalam kehidupan yang fana ini, niscaya engkau akan bersyukur.



Sebagai penutup, penulis selipkan sebuah nasehat Nabi Muhammad kepada seorang sahabatnya yang mulia, Muadz bin Jabal:




Demi Alloh, wahai Muadz, sesungguhnya aku mencintai dirimu, maka aku wasiatkan kepadamu, janganlah engkau lupa untuk membaca (do’a) pada setiap akhir sholat,

"Ya Alloh, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik kepada-Mu". 
7


Semoga Alloh memasukkan kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur.
Amin.





Catatan Kaki
2
Lihat Lisan Mizan 5/ 263 karya Ibnu Hajar.

3
Adh-Dhou Lami’ 2/310.

4
Siyar A’lam Nubala’ 9/90 karya Adz- Dzahabi.

5
Dhail Ar- Roudhataini hal. 35.

6

Siyar A’lam Nubala’ 23/362 karya Adz-Dzahabi.

7
HR. Abu Daud (985) Ahmad (4/ 338) Nasa’i
(3/502) dan Ibnu Huzaimah (724) dengan sanad shohih.

Friday, November 27, 2015

Nilai Sebuah Nikmat (2/3)

Setelah pendahuluan mengenai nikmat, pengertian dan hakikat syukur, pada bagian kedua akan dijelaskan mengenai betapa lembutnya syukur itu oleh penulis kitab Al-Fawaid (ibnul Qayyim al-jauziyah). Dan perlu diketahui juga bahwa sifat syukur itu adalah suatu sifat yang menjadi ciri khas para Nabi dan Rasul ‘alaihimas salam.





2 Kelembutan Syukur



Imam Ibnu Qoyyim menjelaskan dalam kitabnya AI-Fawaid (hal.
48),




"Termasuk kelembutan beribadah dengan nikmat adalah menganggapbanyak nikmat Alloh sekalipun hanya sedikit, dan menganggap sedikit syukurnya kepada Alloh. Meyakini bahwa nikmat Alloh itu dia peroleh tanpa membayar kepada Sang Pemberi nikmat, dan menganggap bahwa dia sebenarnya tidak berhak mendapatkannya karena semua nikmat hanyalah milik Alloh, bukan milik hamba.


"Sehingga dengan demikian, kenikmatan yang Alloh berikan kepada hamba akan menambahkan sifat tawadhu’ (rendah diri), ketundukan dan kecintaan dalam dirinya kepada yang Maha pemberi nikmat. Setiap kali Alloh memberinya nikmat, hal tersebut menambah ibadah, kecintaan dan kerendahannya. Inilah hamba yang cerdas, jauh dari mengikuti hawa nafsu".





3 Syukur Merupakan Sifat Para Nabi



Tidakkah diri kita ingin meneladani para Nabi, manusia pilihan Robb semesta alam yang telah diutus ke dunia sebagai suri tauladan bagi umatnya?! Ketahuilah bahwa salah satu sifat istimewa mereka adalah syukur terhadap nikmat Alloh. Berikut beberapa contoh kisah para Nabi yang bersyukur:





3.1 Nabi Ibrahim



Alloh berfirman tentang dirinya,



Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Alloh dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Alloh. Alloh telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.
(QS. An-Nahl: 120-121)






3.2 Nabi Nuh



Alloh berfirman dalam AI-Qur’an tentangnya:



Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Alloh) yang banyak bersyukur.
(QS. Al-lsra’: 3)






3.3 Nabi Sulaiman



Alloh berfirman tentangnya:




Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari", maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a, "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml: 18-19).






3.4 Nabi Muhammad 



Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang sangat menarik untuk menjadi perhatian bersama sehingga menyadarkan kita akan kurangnya syukur kita kepada Alloh.



Dari Mughiroh berkata bahwa Nabi sholat malam sehingga bengkak kedua kakinya, maka dikatakan kepadanya, "Mengapa engkau melakukan hal ini padahal Alloh telah mengampuni dosa anda yang telah lalu dan yang akan datang?" Beliau menjawab, "Apakah saya tidak ingin menjadi hamba yang bersyukur?"

Beliau seorang rasul yang telah diampuni dosanya masih senantiasa
berusaha menjadi orang yang bersyukur dengan selalu mendekatkan diri kepada Alloh. Tentunya kita sebagai manusia biasa yang banyak melakukan dosa dan kesalahan haruslah benar-benar mencontoh beliau dalam bersyukur.





4 Kesudahan Syukur Nikmat Dan Kufur Nikmat



Alloh berjanji dalam kitab-Nya yang mulia bahwa Dia akan menambah kenikmatan hamba apabila mereka bersyukur kepada Alloh.




Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)


Sebaliknya, apabila hamba tidak bersyukur kepada Alloh, maka janganlah heran bila kenikmatan negeri yang gemah ripah loh jinawi, kemewahan, kekayaan, kesehatan dan lainnya berubah menjadi kehancuran dan malapetaka bagi negeri dan penghuninya.




Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun". Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl (sejenis cemara) dan sedikit dari pohon Sidr (sejenis bidara). Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba: 15-17)


Kemudian renungkanlah kisah Qorun yang diabadikan dalam AI-Qur’an:




Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah
kamu terlalu bangga,’’sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (QS. Al Qohoshos:
76
).


Tapi bagaimana kesudahannya?



Bacalah ayat selanjutnya:



Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Alloh. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat)membela (dirinya).
(QS. Al-Qohoshos: 81).


Oleh karena itu, ingatlah bahwa Alloh-lah yang menciptakan kita di
dunia dan memberi kita nikmat agar Dia mengetahui siapakah hambanya yang bersyukur dan kufur.



Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS. Al-’lnsan: 2-3)







Disalin dari Majalah Al-Furqon Edisi 4 Th IV/1425H

Nilai Sebuah Nikmat (1/3)

Betapa melimpahnya nikmat AIIoh yang dicurahkan kepada hambaNya! Tetapi betapa minimnya syukur hamba kepada Robb mereka! Belum tibakah saatnya bagi segenap hamba untuk bangun dan sadar dari kelalaian mereka selama ini?!

Wahai hamba Alloh, ketahuilah bahwa Alloh telah memberikan karunia kepada kita dengan berbagai kenikmatan yang tak terhingga jumlahnya. Alloh berikan kehidupan, kesehatan, kecukupan, makanan, minuman, pakaian, jabatan, popularitas dan banyak lagi lainnya. Tidakkah kita rasakan?

Dan jika kamu menghitung nikmat Alloh, tidaklah dapat kamu menghitungnya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat dhalim dan sangat mengingkah (nikmat
Alloh). (QS. Ibrahim: 34)

Wahai hamba Alloh, Ingatlah, pikirkanlah, renungkanlah nikmat Alloh dan janganlah sekali-kali kita melupakannya!


Maka ingatlah nikmat-nikmat Alloh supaya kamu mendapat keberuntungan.
(QS. Al A’rof: 69).
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
(QS. Al-Baqoroh: 152).


Demikianlah, kenikmatan Alloh terhadap hamba begitu banyak tak terhingga! Namun, bagaimanakah manusia mensikapinya? Bacalah firman Alloh:



Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba’: 13)

Wahai hamba Alloh, bangunlah dari tidur kita dan kelalaian kita! Sudahilah dan akhirilah semua ini! Janganlah kita mengikuti tipu daya "musuh bebuyutan" kita yang telah mengeluarkan sumpahnya kepada Robb kita:



Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta ‘at). (QS. AI-A’rof: 17)
Dari Ibnu Abbas berkata: Nabi bersabda,


"Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu padanya, kesehatan dan kelonggaran (waktu)".
1





1 Makna Dan Hakekat Syukur


Syukur tidak cukup hanya sekedar mengucapkan "Al Hamdulillah"
dengan lisannya. Namun lebih luas dari itu, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Qoyyim dalam kitabnya Madarij Salikin, (2/254), beliau berkata,



"Hakekat syukur terhadap nikmat Alloh adalah menampakkan pujian dengan lisan, kecintaan di hatinya dan ketaatan pada anggota tubuhnya. Syukur dibangun di atas lima landasan utama: ketundukan kepada Alloh, kecintaan kepada-Nya, pengakuan terhadap nikmat-Nya,
pujian kepada-Nya dan tidak menggunakannya dalam kemaksiatan kepada Alloh. Inilah lima landasan syukur.
"Barangsiapa yang tidak melaksanakan salah satu dari lima
landasan tersebut, berarti satu landasan telah hilang darinya".


Imam Ibnu Qudamah juga menjelaskan dalam Minhajul Qosidin
hal. 305,



"Syukur adalah dengan hati, lisan dan anggota badan. Maksudnya dengan hati yaitu dengan meniatkan untuk kebaikan. Dengan lisan yakni dengan menampakkan tanda syukur tersebut dengan ucapan tahmid (AIhamdulillah)
dan dengan anggota badan artinya menggunakan nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Alloh serta tidak menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya.

"Maka termasuk tanda syukur bagi nikmat mata adalah dengan menyembunyikan segala kecacatan saudaramu yang engkau lihat. Dan termasuk syukur terhadap nikmat telinga adalah menyembunyikan segala kecacatan
saudaramu yang telah engkau dengar. Semua ini termasuk syukur terhadap nikmat anggota tubuh".






Catatan Kaki

1

HR. Bukhari no. 6412.

Thursday, November 26, 2015

Happy Thanksgiving

I wanted to wish you all a very healthy and happy Thanksgiving holiday, and to let you know we’ll be taking a few days off to eat, drink, and rest; but mostly eat and drink.

And when I say “days off,” I really mean days off. As much as I’d love to spend the holiday on my laptop, giving you all last-second cooking tips, I’m contractually obligated to take some time off, and who am I to question HR? Have a great Thanksgiving, and we’ll be back with brand new videos next week. And no, they will not feature turkey or pumpkin. So, stay tuned, and as always, enjoy!

.

Mengatasi Nomor Rekening Listrik Diblokir Dan Tidak Bisa Diisi Pulsa Listrik

Mengatasi Nomor Rekening Listrik Diblokir Dan Tidak Bisa Diisi Pulsa Listrik

PENGENTAHU.NET - PLN adalah merupakan Perusahan Listrik Negara yang merupakan satu-satunya perusahaan penyedia listrik BUMN yang di miliki indonesia, namun banyak kasus yang menimpa banyak pelanggan yaitu nomor rekening pulsa listrik yang terblokir dan tidak bisa di isi ulang pulsa listrik.

Bagaimana bisa terjadi? salah satu faktor terblokirnya rekening pulsa listrik anda adalah karena sebelumnya anda menaikan daya atau menurunkan daya. Pertama ketika kita melakukan penambahan daya kita akan membayar untuk biaya administrasi, namun ternyata setelah kita membayar biaya administrasi. Tapi sebenarnya ada biaya lagi yang bisa di angsur perbulan tapi petugas PLN tidak pernah memberitahu sebelumnya bahwa ada biaya lagi perbulan, karena tidak ada pemberitahuan dari PLN, yang terjadi adalah Rekening Pulsa Listrik diblokir karena tidak membayar tagihan tersebut. Biasanya rekening yang diblokir ketika isi ulang pulsa listrik adalah terdapat pesan 

"Gagal. Nomor diblokir (salah isi voucher fisik 10 kali)"

Padahal kita tidak pernah salah memasukan isi voucher selama 10 kali, lantas bagaimana langkah kita selanjutnya ? 

Berikut cara mengatasi rekening pulsa listrik tidak bisa di isi ulang ? 

#PERTAMA
Siapkan nomor rekening listrik pintar anda

#KEDUA
Hubungi Call Center PLN di nomor 123

#KETIGA
Utarakan dan ceritakan masalah yang anda alami, kemudian anda akan disuruh menunggu selama 1-2 menit, setelah itu anda akan mendapatkan nomor registrasi yang diberikan Call Center PLN, Dan Catat nomor tersebut.

#KEEMPAT
Pergilah ke kios pembayaran listrik terdekat, bisa di Indomart, Alfamart, PPOB, PPOP, dll. Yang menerima pembayaran online, Jangan lupa membawa nomor tersebut.

#KELIMA
Setelah sampai di kios pembayaran online, bilang mau membayar "NON TAGIHAN LISTRIK", Kemudian anda akan diminta nomor registrasi anda.

#TERAKHIR
Setelah anda membayar semuanya tunggulah selama 1 jam, kemudian anda bisa mengisi ulang pulsa listrik anda seperti biasa.


Kejadian itu sudah sering terjadi kepada pengguna pulsa listrik yang menaikan daya atau menurunkan daya, kalau misalnya ada pemberitahuan dari PLN mengenai biaya tambahan yang bisa diangsur perbulan mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini. Semoga cara diatas dapat membantu.

Wednesday, November 25, 2015

Bahaya Fitnah Harta 2


Lebih lanjut mengenai fenomena yang sangat umum ini, berikut akan dibahas tentang penjelasan hadits “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham …” dan akibat yang dapat ditimbulkan dari fitnah ini. Di antaranya adalah mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan syirik. Apa saja perbuatan itu? Mengapa bisa demikian?



Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah. Dia menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:



"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah, dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi, dia senang, tetapi jika tidak diberi, dia marah. Celakalah dia dan tersungkurlah. Apabila terkena duri, semoga tidak dapat mencabutnya.

"Berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad dijalan Allah) dengan rambutnya yang kusut dan kedua kakinya berlumur debu . Bila dia berada di pos penjagaan, dia akan tetap setia berada di pos penjagaan itu. Bila ditugaskan di garis belakang, dia akan tetap setia berada di garis belakang itu. Jika dia meminta ijin (untuk

menemui raja atau penguasa), tidak diperkenankan. Jika bertindak sebagai perantara, tidak diterima perantaraamya".



Syaikhul Islam berkata,




"Nabi menyebutnya hamba dinar, hamba dirham, hamba qathifah
dan hamba khamishah." Dia menyebutkan kalimat yang
ada di dalam hadits (do’a dengan lafazh khabar), yaitu sabdanya


"Celakalah dia dan tersungkurlah. Apabila terkena duri, semoga tidak dapat mencabutnya".

4





Demikian keadaan seseorang yang bila tertimpa keburukan, ia tidak
dapat lolos darinya dan tidak beruntung. Dia telah celaka dan tersungkur, tidak dapat meraih yang diharapkannya dan tidak dapat meloloskan diri dari sesuatu yang dibenci. Begitulah keadaan seseorang yang menjadi hamba harta.





Nabi telah memberinya sifat "Jika diberi, dia senang, jika
tidak diberi, dia marah". Sebagaimana firman Allah Ta’ala



"Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat, jika mereka diberi sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah". (QS At Taubah : 58).




Ridha mereka ditujukan untuk selain Allah,  Beginilah keadaan orang yang menggantungkan dirinya kepada hawa nafsunya. Jika memperolehnya, dia senang. Dan jika tidak memperolehnya, dia marah. Dia memperturutkan hawa nafsu dan menjadibudaknya. Allah berfirman:




Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai fitnah (cobaan) dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS 
Al Anfal: 28).



Fitnah harta, telah menjerumuskan manusia pada perilaku menyimpang.bahkan sampai pada bentuk syirik. Di antaranya :




  1. Demi harta, ada diantara manusia yang berpuasa siang malam, bahkan puasa pati geni, melakukan ritual dikubur hidup-hidup.

  2. Seseorang yang ingin kaya, ada yang dengan cara mendatangi suatu tertentu untuk melakukan ritual sesat, misalnya tukar pasangan suami atau istri.

  3. Bila ingin dagangannya laris, ada yang mempercayainya dengan cara mengambil kotoran binatang tertentu yang konon mendatangkan berkah.

  4. Acara-acara yang dikemas dengan jargon pelestarian budaya, denganmenampilkan berbagai jenis makanan. Kemudian makanan-makanan ini diperebutkanmasyarakat yang hadir. Konon, makanan tersebut bisa mendatangkan berkah.

  5. Atau kalau ingin kaya, ada yang mendatangi suatu tempat tertentu agarmendapatkan sesuatu yang menjadi sarana menjadi kaya, misalnya mencarituyul, yang diyakini bisa mendatangkan rezeki.

  6. Di antara pedagang kadang saling bersaing. Agar bisa bersaing dandagangannya laris, kemudian mencari penglarisan melalui dukun-dukun,orang-orang "pintar", ataupun paranormal. Dalam
    menjatuhkan saingannya, terkadang dengan mengirim gangguan berupa sihir, santet, dan sebagainya.

  7. Ingin mendapatkan harta dengan menggunakan ilmu gendam untuk menghipnotis seseorang. Dengan ditepuk punggungnya, seseorang yang menjadi korbannya tersebut akan menyerahkan hartanya tanpa sadar. Demikian ini adalah sihir.

  8. Atau di tengah masyarakat, muncul adanya berita dengan istilah "jadi-jadian". Ada kijang jadi-jadian, babi jadi-jadian, dan lain-lain. Binatang "jadi-jadian" tersebut berkeliling desa, dan rumahyang dilewati menjadi sial, harta atau uangnya ada yang tercuri.




Fenomena-fenomena tersebut merupakan perbuatan syirik, karena mereka bersandar kepada selain Allah dalam mencari rezeki. Seperti, kepada dukun, benda-benda yang dianggap keramat, atau meminta bantuan jin, setan, padahal jin atau setan itu mau membantu dengan imbalan yang lebih banyak, yaitu supaya seseorang menyembah kepadanya.





Menyembah yang juga berarti tunduk dan sujud kepada jin. Misalnya, mengikuti perintahnya ataupun menyiapkan sesajen, dan lain-lain. Semakin seseorang itu memiliki loyalitas yang kian bertambah kesyirikannya, maka akan semakin mujarab pertolongan yang diberikan jin kepada orang tesebut. Wa na’udzu billahi min dzalik.




Allah telah memperingatkan di dalam Al Qur’an perihal perbuatan syirik yang berbahaya ini:




Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. (QS An Nisa’: 48).



Barangsiapa mengikat suatu ikatan lalu meniupnya, maka dia telah melakukan sihir, dan barangsiapa melakukan sihir, maka dia telah berbuat syirik. Barangsiapa menggantung sesuatu (jimat), maka dia akan diserahkan
kepada sesuatu itu.


Barangsiapa mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya, maka dia

telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.
Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki- laki di antarajin, makajin-jinitu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS Al Jin: 6).
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi".

(QS Az Zumar: 65).



Inilah di antara fitnah harta, yang bisa menjerumuskan manusia kepada kesesatan. Maka sudah seharusnya kita selalu mewaspadai dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar. Semoga kita terhindar dari fitnah ini. Wallahu a’lam.






Catatan Kaki



3
Lihat Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Min Asy Syirki Iradatul

Insan Bi’Amalihi Ad Dunya. terjemah bebas dan ringkas.

4           Lihat Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Min Asy Syirki Iradatul
Insan Bi’Amalihi Ad Dunya, hlm. 442. Cet. X- 1424 H. Terbitan khusus

untuk wakaf.

Crispy Turkey Flautas – A Great Reason for Buying a Too Big Bird

Most normal people cook a bigger turkey than they need, so they can enjoy some leftovers. There’s nothing better than a fresh turkey sandwich, or three, but after a couple days, that bony carcass is that last thing you want to look at; and that’s where these crispy flautas come in.

As I joked about in the video, when it comes to leftovers, the “add cheese and fry” system is a proven crowd pleaser, but to hedge our bets, we’re also topping with guacamole, sour cream, and salsa. This creates something so different from the holiday meal that you might forget where the turkey actually came from. Depends on how much you’ve been drinking.

Regarding my comment about pre-grated cheese being coated with saw dust – many people on YouTube thought I was joking, but this really is true. That shredded stuff in the bag is coated in a fine cellulose dust, which prevents the pieces of cheese from clumping together. The good news is, grating cheese only takes a minute, and almost anyone can do it.

And if you don’t have old turkey to make these flautas with, eventually you will have some leftover chicken, which would obviously also work. Either way, I hope you give these delicious, crispy flautas a try soon. Enjoy!


Ingredients for 12 large turkey flautas:
24 small, white corn tortillas
1 egg white to seal flautas, optional
*1 pound cooked, shredded turkey
6 ounces shredded pepper Jack cheese, sharp cheddar, or a combo of the two (about 2 cups)
1/3 cup chopped green onions
salt and freshly ground black pepper to taste
*I’ll assume you’re going to use one of our turkey recipes, so your bird will be super moist, but if it isn’t, you can always add a 1/4 cup of chicken broth to the mixture to compensate.
- Garnish with shaved cabbage, guacamole, sour cream, salsa, and freshly chopped cilantro

Monday, November 23, 2015

::: JELANG MUSIM DINGIN… :::

::: JELANG MUSIM DINGIN… :::

Oleh :
Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالى


Sebentar lagi kota Madinah dan Jazirah Arab akan menghadapi musim dingin. Suhu diluar ruangan saat ini telah mencapai 18 derajad celcius. Tentunya selalu ada hikmah dibalik episode pergantian musim yang kita lalui.

Di negara-negara yang mengalami empat musim, musim dingin selalu identik dengan berbagai kegiatan. Mulai dari bermain salju, skating outdoor, main ski, snowshoeing dan festival musim dingin lainnya. Tak heran acara-acara tersebut telah menarik hati sebagian kaum muslimin, sehingga lebih memilih menghabiskan liburan di negara-negara kafir ketimbang melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci.
Wal iyaadzu billah..

Akan tetapi… disana masih banyak hati yang jujur dalam imannya. Yaitu hati yang merindukan perjumpaan dengan Allah. Bagi mereka, waktu terlalu berharga bila dibiarkan mengalir tanpa aktifitas yang mendatangkan keuntungan duniawi maupun ukhrowi. Bagi mereka,

الشتاء ربيع المؤمن

“Musim dingin adalah penyejuk hati bagi orang beriman.”

Kayakinan inilah yang membuat mereka selalu bercermin pada generasi terbaik dalam menyikapi pergantian musim.
Hati mereka selalu rindu untuk bersimpuh lebih lama di tengah keheningan malam meski harus berselimut dingin.

Bagaimanakan sikap generasi terbaik dalam menyongsong musim dingin..?

Mungkin beberapa atsar di ini dapat menggambarkan bagaimana antusiasme mereka dalam menyambut musim ketaatan tersebut.

Ibnu Mas’ud -radiallahu anhu- berkata:

مرحبا بالشتاء تنزل فيه البركة و يطول فيه الليل للقيام و يقصر فيه النهار للصيام

“Selamat datang musim dingin..
Di dalamnya keberkahan turun..
Malamnya panjang untuk menegakkan sholat,
Dan siangnya pendek untuk berpuasa.”

Umar -radhiallahu anhu- berkata:
الشتاء غنيمة العابدين

”Musim dingin adalah ganimah ahli ibadah”

Al Hasan -rahimahullah- berkata:

نعم زمان المؤمن الشتاء ليله طويل يقومه و نهاره قصير يصومه

”Sebaik-baik waktu bagi seorang mukmin adalah musim dingin, dimana malamnya panjang untuk menegakkan sholat, sementara siangnya pendek untuk berpuasa.”

Yahya bin Mu’adz mengatakan:

الليل طويل فلا تقصره بمنامك و الإسلام نقي فلا تدنسه بآثامك

“Malam itu panjang..
Maka jangan kau buat pendek dengan tidurmu..
Dan Islam itu suci…
Jangan engkau nodai dengan dosamu.”

Ubaid bin Umair berkata,

يا أهل القرآن طال ليلكم لقراءتكم فاقرأوا و قصر النهار لصيامكم فصوموا

“Wahai ahli Qur’an..
Malam begitu panjang untuk bacaan Qur’anmu, maka bacalah…
Sementara siang begitu singkat untuk puasa kalian, maka berpuasalah”

Setelah membaca atsar-atsar diatas, marilah kita melihat kembali diri kita kita.. Sudahkah kita berazam untuk menjadikan musim dingin tahun ini sebagai ghanimah. Ataukah….? Entahlah…

Memang, selain sebagai ladang ketaatan, musim dingin juga merupakan ladang ujian. Malam yang panjang kadang membuat sebagian kita terlelap dalam mimpi. Dekapan selimut terasa lebih hangat ketimbang dekapan maghfirah-Nya saat Dia turun ke langit dunia.

Cuaca yang dingin kadang membuat kita merasa berat untuk menyempurnakan wudhu apalagi menuju masjid.

Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat kalian?”. Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang sulit, memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu waktu salat berikutnya setelah melaksanakan salat. Yang demikian itulah ribath.” (HR. Muslim: 251)

semoga Allah memberi taufiq pada kita agar dapat memaksimalkan ibadah pada musim dingin tahun ini.

Kami tutup catatan kecil ini dengan firman Allah yang artinya:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Wallahu a’lam

Catt:
Atsar di atas sepenuhnya kami nukil dari: Kitab Lathaiful Maarif terbitan. Daar Ibnu Khuzaimah.

Sunday, November 22, 2015

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

PENGENTAHU.NET - Setiap wanita 75% menginginkan pasangannya selalu romantis, namun bagaimana jadinya kalau pasangan anda tidak romantis ? Berniat meninggalkannya ? Atau Selinglungkuhin dia? Eitss tapi tunggu dulu sebelum meninggalkan cowok anda yang tidak romantis, baca dulu fakta-fakta tentang pasangan anda yang tidak romantis.

Survey membuktikan bahwa cowok yang tidak romantis itu lebih baik untuk anda, dibandingkan dengan cowok romantis yang selalu memberikan bunga kepada anda, romantis dalam ucapannya, dan menikahi anda ketika anda dihamili. Pengen tau kenapa ? yuk dibaca ladies...

#Pertama

- Pria yang tak romantis mempunyai cara unik untuk membuat kamu merasa dicintai.

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Para cowok jenis ini tidak dapat seperti cowok yang romantis yang selalu mengingatkan kamu makan, mengantar jemput kamu, mengucapkan selamat pagi, atau menelpon kamu setiap saat. Pria jenis ini mempunyai cara sendiri untuk membuat kamu berasa sangat berharga untuk dia.

Contohnya mengajari kamu bagaimana cara kentut agar tidak terdengar orang lain, dan mengajari kamu bagaimana mencabut bulu hidung agar tidak sakit.

#Kedua

- Mereka Sangat Mencintai Kamu Namun Tidak Bisa Mengatakannya Melalui Kata-Kata

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Cowok yang tidak romantis memang sangat tidak pandai dalam merangkai kata-kata untuk menyatakan cinta kepada anda, mereka cenderung pemalu dalam hal tersebut, tidak seperti cowok romantis yang selalu menggunakan syair bak rhoma irama dan menggunakan puisi seperti di sinetron. Tapi sejatinya pria tak romantis sangat lebih mencintai kamu apa adanya.

#Ketiga

- Pria Yang Tidak Romantis Lebih Dewasa Dalam Pemikiran

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Wataknya yang memang jauh dari sifat romantis sebenarnya bisa kamu syukuri dalam-dalam. Karena ini artinya dia juga memiliki karakter yang dewasa. Dia tentu memahami batasan serta norma yang ada. Pamer kemesraan di tempat umum bukan merupakan gaya yang diadopsinya. Dia bisa menempatkan diri dengan baik dan tahu benar kapan momen istimewa untuk menunjukkan perasaannya.

Dan kamu juga akan ketularan pola pikirnya yang dewasa. Akhirnya hubungan kalian akan lebih matang tanpa banyak drama. Yang paling penting adalah dia mengajarkanmu untuk dewasa dalam berpikir, bukan beradegan dewasa.

#Keempat

- Pria Tak Romantis Lebih Tulus Mencintai

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Cowok tipe ini tidak akan pernah berfikir membuat kata-kata mesra dan romantis demi meluluhkan cewek, namun sebaliknya mereka lebih tampil apa adanya dan sederhana, karena dia sadar untuk mencintai seorang wanita dengan tulus tidak diperlukan drama. Dan anda akan sadar betapa tulusnya dia mencintai kamu.

#Terakhir

- Sekali dia romantis, kamu akan selalu mengingatnya.

Fakta Tentang Cowok Yang Tidak Romantis Yang Perlu Kamu Ketahui

Mungkin momen ketika ia mengungkapkan isi hatinya bisa dihitung dengan jari. Tak setiap hari, namun pada momen-momen tertentu ketika dia berusaha segenap raga untuk membuatmu merasa menjadi orang yang istimewa dengan caranya yang sederhana. Entah sebagai orang yang pertama kali mengucapkan ulang tahun ataupun selalu ada untukmu ketika kamu jatuh sakit. Namun, justru dengan begini, kamu akan selalu terkenang dengan sikap manis yang pernah dia lakukan. Kamu pun tak pernah lupa dan selalu menyimpan momen istimewa ini di dalam kepala.

Bagaimana ladies ? setuju kah bahwa cowok yang tidak romantis itu lebih setia, dan lebih tulus dalam mencintai.

Baca Juga : 



Pika Billing Warnet Akan Tutup Apakah Masih Bisa Digunakan ?

Pika Billing Warnet Akan Tutup Apakah Masih Bisa Digunakan ?

PENGENTAHU.NET - Pika billing yang merupakan software andalan bagi warnet biasa dan warnet game online kini mengumumkan bahwa servernya akan ditutup. Bagi pengusaha yang sudah terlanjur menggunakan program billing ini merasa sangat kecewa dan sedih karena daftar keanggotaan atau member pelanggannya telah di simpan di server Pika Billing tidak akan bisa diakses.

Pika Billing menyatakan penutupannya melalui media sosial facebook. Seperti diketahui, banyak pengguna dari Pika Billing yang enggan beralih menggunakan software billing yang lain, ada juga yang sedih karena sudah jatuh hati pada software billing yang satu ini, berikut kami berikan screenshoot yang kami kutip dari media sosial facebook.

Pika Billing Warnet Akan Tutup Apakah Masih Bisa Digunakan ?

Pika Billing Warnet Akan Tutup Apakah Masih Bisa Digunakan ?

Mungkin anda akan bertanya bisakah Pika Billing Warnet di gunakan secara offline ? Jadi meskipun server Pika ditutup kita masih bisa menggunakannya? Mungkin kita akan bahas di artikel selanjutnya ya gaes, karena saat ini kami belum mencoba, karena server belum ditutup, jadi tunggu dulu hingga tanggal 09 Desember 2015.

Baca Juga : Pengalaman Belanja Di Blibi(dot)Com

Saturday, November 21, 2015

Bahaya Fitnah Harta 1



Harta merupakan salah satu fitnah dunia yang paling menonjol. Demi harta, seseorang rela berbuat apa saja asal bisa meraihnya. Tujuan hidupnya, seolah hanya untuk mencapai kesenangan duniawi belaka.

Allah telah mensinyalir orang-orang yang seperti ini dalam surat Hud ayat 15-16 :


Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS Hud : 15, 16).



Dalam masalah ini, Syaikh Al Utsaimin telah membedakan antara riya’ dengan keinginan mendapat dunia. Riya’, ialah seseorang yang beribadah karena ingin dipuji agar dikatakan sebagai ‘abid (ahli ibadah), dan ia tidak menginginkan harta. Adapun keinginan terhadap dunia yang dimaksudkan dalam ayat ini, seseorang beribadah bukan karena ingin dipuji atau dilihat, bahkan sebenarnya ia ikhlas dalam beribadah kepada Allah. Akan tetapi ia ingin mendapatkan sesuatu dari dunia, seperti harta, pangkat, kesehatan, baik pribadi, keluarga maupun anak, dan lain-lain. Jadi dengan amal ibadahnya ia inginkan manfaat dunia dan tidak menginginkan pahala akhirat.




Beliau memberikan contoh-contoh bagaimana seseorang menginginkan dunia dengan amal ibadahnya. Misalnya: menjadi muadzin dengan niat mencari uang. Berangkali haji dengan tujuan mencari kemulian dunia. Belajar agama di perguruan tinggi dengan niat mencari ijasah agar martabatnya naik. Melakukan beberapa jenis peribadahan dengan maksud menyembuhkan penyakit, atau supaya disenangi orang lain atau supaya tidak mendapat gangguan, atau maksud-maksud lain.



Karena itu, kita harus berhati-hati, jangan sampai terjatuh ke dalam
syirik niat sebagaimana yang disebutkan dalam surat Hud ayat 15-16 di atas.




Sebuah ironi, bila seorang da’i, ketika berbicara tentang hikmah dan manfaat ibadah, justeru menitikberatkan pada faidah-faidah duniawi. Misalnya, shalat adalah olah raga yang berfaidah menguatkan otot-otot, puasa berfaidah menghilangkan (mengurangi) lemak dan mengatur makan.

Seharusnya kita tidak menjadikan faidah- faidah duniawi sebagai masalah pokok dalam beribadah, karena Allah tidak pernah menyebutkan yang demikian itu di dalam Al Our’an. Akan tetapi Allah menyebutkan bahwa shalat akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Begitu pula menyebutkan puasa, untuk meningkatkan ketakwaan.




Faidah diniyah dalam ibadah inilah yang menjadi masalah pokok, adapun faidah duniawi merupakan masalah kedua. Sehingga apabila seorang da’i berbicara di depan khalayak umum, maka yang lebih penting ialah menyampaikan atau menyebutkan faidah-faidah diniyahnya saja. Apabila memang diperlukan, barulah disampaikan faidah diniyah dan duniawi. Setiap pembicaraan
ada tempatnya.2.




Dalam Fathul Majid, disebutkan bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah ditanya tentang ayat 15 dan 16 surat Hud di atas, lalu beliau menjawab, yang intinya, telah disebutkan oleh para ulama salaf, bahwa di dalam ayat tersebut mengandung penjelasan beragamnya perilaku amal manusia pada zaman ini dan mereka tidak mengerti maksudnya.





  1. Pertama, amal shalih yang dilakukan oleh banyak orang untuk
    mencari ridha Allah, seperti shadaqah, shalat, menyambung tali persaudaraan, berbuat baik kepada manusia, meninggalkan kezhaliman, dan amal-amal lain yang dilakukan atau ditinggalkan manusia karena ikhlas kepada Allah. Akan tetapi, orang yang melakukannya tersebut tidak menginginkan pahalanya di akhirat.




    Dia hanya ingin agar Allah menjaga hartanya dan mengembangkannya, menjaga istri dan anak- anaknya, atau supaya Allah melanggengkan karunia yang diberikan kepadanya. Tidak terpikir olehnya untuk mencari surga dan lari dari neraka. Orang semacam ini diberi ganjaran amalnya di dunia, sedangkan di akhirat tidak ada bagian untuknya. Jenis perbuatan yang pertama ini disebutkan oleh Ibnu Abbas.




  2. Kedua, ini lebih fatal dan lebih dikhawatirkan dari yang
    pertama. Inilah ayat yang disebutkan Mujahid bahwasanya turun berkaitan dengan permasalahan kedua ini. Yaitu seseorang beramal shalih namun niatnya untuk riya’ kepada manusia, tidak untuk mencari pahala akhirat.

  3. Ketiga, seseorang beramal shalih dengan tujuan harta, seperti
    berhaji karena ada harta yang akan ia raih, bukan karena Allah, berhijrah karena dunia yang akan diperolehnya, atau perempuan yang akan dinikahinya, atau berjihad untuk mendapatkan ghanimah. Begitu juga, seseorang yang belajar karena untuk kepentingan sekolah keluarganya, untuk pekerjaan mereka atau kepemimpinan mereka, atau belajar Al-Qur’an dan rajin melakukan shalat karena untuk mencari pekerjaan di masjid seperti yang banyak terjadi sekarang.

  4. Keempat, seseorang mengerjakan ketaatan kepada Allah murni
    hanya untuk Allah saja, akan tetapi dia melakukan perbuatan kufur yang membuatnya keluar dari agama Islam. Misalnya, orang Yahudi dan Nasrani yang menyembah Allah, bersedekah dan berpuasa untuk mencari ridha Allah dan akhirat. Dan seperti banyak orang dari umat ini, yang di antara mereka ada yang berbuat kufur dan syirik besar, sehingga mengeluarkan mereka dari agama Islam secara keseluruhan. Mereka taat kepada Allah dengan rnurni untuk mengharapkan pahala Allah di akhirat, akan tetapi mereka melakukan perbuatan yang mengeluarkan mereka dari Islam dan menyebabkan tidak diterimanya amal. Macam ini juga telah disebutkan dalam penafsiran ayat ini, dari Anas bin Malik dan lainnya.








Catatan Kaki



l Qaul al mufid ‘Ala Kitab at Tauhid, Syaikh Muhammad bin

Shalih al utsaimin. Bab Min Asy syirki Iradatulinsan bi’amalihi ad Dunya II/243 Daar Al ‘Ashimah cet.I - 1415 H. Dengan terjemah bebas dan agak ringkas.
Al Qaulul Mufid, II/245

Tanya Jawab Dalam Memahami Isi Al-Qur’an (2/6) – Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Apakah Al-Qur’an bertentangan dengan hadits (shahih atau hasan)? Bagaimana hukum mendengarkan kaset Al-Qur’an? Haruskah kita menyimaknya apabila kita mendengarkannya dari toko (yang memutarkan)? Insya Allah artikel ini akan membahasnya. Disalin kitab Kaifa Yajibu ‘Alaina Annufasirral Qur’anal Karim, edisi Indonesia Tanya Jawab Dalam Memahami Isi Al-Qur’an, PenulisSyaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, terbitan Pustaka At-Tauhid, penerjemah Abu Abdul Aziz

  • Pertanyaan.Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Ada sebagian orang yang berkata bahwa apabila terdapat sebuah hadits yang bertentangan dengan ayat Al-Qur’an maka hadits tersebut harus kita tolak walaupun derajatnya shahih. Mereka mencontohkan sebuah hadits.
    Artinya : “Sesungguhnya mayit akan disiksa disebabkan tangisan dari keluarganya” [Shahihul Jaami' No. 1970]


    Mereka berkata bahwa hadits tersebut ditolak oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha dengan sebuah ayat dalam Al-Qur’an surat Fathir : 18.
    Artinya : “Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain”
    Bagaimana kita membantah pendapat mereka itu?

    Jawaban. Mengatakan ada hadits shahih yang bertentangan dengan Al-Qur’an adalah kesalahan yang sangat fatal. Sebab tidak mungkin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diutus oleh Allah memberikan keterangan yang bertentangan dengan keterangan Allah yang mengutus beliau.
    Dari segi riwayat/sanad, hadits di atas sudah tidak terbantahkan lagi ke shahih-annya. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Umar bin Khaththab, dan Mughirah bin Syu’bah, yang terdapat dalam kitab hadits shahih (Bukhari dan Muslim).
    Adapun dari segi tafsir, hadits tersebut sudah ditafsirkan oleh para ulama dengan dua tafsiran sebagai berikut.

    1. Hadits tersebut berlaku bagi mayit yang ketika hidupnya dia mengetahui bahwa keluarganya (anak dan istrinya) pasti akan meronta-ronta (nihayah [1]) apabila dia mati. Kemudian dia tidak mau menasihati keluarganya dan tidak berwasiat agar mereka tidak menangisi kematiannya. Orang seperti inilah yang mayitnya akan disiksa apabila ditangisi oleh keluarganya.

      Adapun orang yang sudah menasihati keluarganya dan berpesan agar tidak berbuat nihayah, tapi kemudian ketika dia mati keluarganya masih tetap meratapi dan menangisinya, maka orang-orang seperti ini tidak terkena ancaman dari hadits tadi.
      Dalam hadits tersebut, kata al-mayyitu menggunakan huruf alif lam (isim ma’rifat). Dalam kaidah bahasa Arab kalau ada isim (kata benda) yang dibagian depannya memakai huruf alif lam, maka benda tersebut tidak bersifat umum (bukan arti dari benda yang dimaksud). Oleh karena itu kata “mayit” dalam hadits di atas adalah tidak semua mayit, tapi mayit tertentu (khusus). Yaitu mayit orang yang sewaktu hidupnya tidak memberi nasihat kepada keluarganya tentang haramnya nihayah.

      Demikianlah, ketika kita memahami tafsir hadits di atas jelaslah bagi kita bahwa hadits shahih tersebut tidak bertentangan dengan bunyi ayat.
      Artinya : “Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain”.
      Karena pada hakikatnya siksaan yang dia terima adalah akibat kesalahan/dosa dia sendiri yaitu tidak mau menasihati dan berdakwah kepada keluarga. Inilah penafsiran dari para ulama terkenal, di antaranya Imam An-Nawawi.

    2. Adapun tafsiran kedua adalah tafsiran yang dikemukakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raimahullah di beberapa tulisan beliau bahwa yang dimaksud dengan azab (siksaan) dalam hadits tersebut adalah bukan azab kubur atau azab akhirat. Tapi maksud azab tersebut hanyalah rasa sedih dan duka cita. Yaitu rasa sedih dan duka ketika mayit tersebut mendengar ratap tangis dari keluarganya.


      Tapi menurut saya , tafsiran seperti itu bertentangan dengan beberapa dalil. Di antaranya adalah hadits shahih riwayat Mughirah bin Syu’bah.
      Artinya : “Sesungguhnya mayit itu akan disiksa pada hari kiamat disebabkan tangisan dari keluarganya”
      Jadi menurut hadits ini siksa tersebut bukan di alam kubur tapi di akhirat, dan siksaan di akhirat adalah tidak lain maksudnya adalah siksa neraka, kecuali apabila ia diampuni oleh Allah. Karena semua dosa pasti ada kemungkinan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dosa syirik.


      Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
      Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” [An-Nisa : 48]


      Banyak hadits-hadits shahih dan beberapa ayat Al-Qur’an yang mengatakan bahwa seorang mayit itu tidak akan mendengar suara orang yang masih hidup kecuali saat-saat tertentu saja. Di antaranya adalah hadits riwayat Bukhari dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu.
      Artinya : “Sesungguhnya seorang hamba yang meninggal dan baru saja dikubur, dia mendengar bunyi terompah (sandal) yang dipakai oleh orang-orang yang mengantarnya ketika mereka sedang beranjak pulang, sampai datang kepada dia dua malaikat” [Shahihul Jami' No. 1675]

      Kapan seorang mayit itu bisa mendengar suara sandal orang yang masih hidup? Hadits tersebut menegaskan bahwa mayit tersebut hanya bisa mendengar suara sandal ketika dia baru saja dikubur, yaitu ketika ruhnya baru saja dikembalikan ke badannya dan dia di dudukkan oleh dua malaikat. Jadi tidak setiap hari mayit tersebut mendengar suara sandal orang-orang yang lalu lalang di atas kuburannya sampai hari kiamat. Sama sekali tidak!
      Seandainya penafsiran Ibnu Taimiyah di atas benar, bahwa seorang mayit itu bisa mendengar tangisan orang yang masih hidup, berarti mayit tersebut bisa merasakan dan mendengar apa yang terjadi di sekelilingnya, baik ketika dia sedang diusung atau setelah dia dimakamkan, sementara tidak ada satupun dalil yang mendukung pendapat seperti ini.

    Hadits selanjutnya adalah.
    Artinya : “Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat-malaikat yang bertugas menjelajah di seluruh permukaan bumi untuk menyampaikan kepadaku salam yang diucapkan oleh umatku” [Shahihul Jaami' No. 2174]

    Seandainya mayit itu bisa mendengar, tentu mayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih memungkinkan bisa mendengar. Mayit beliau lebih mulia dibanding mayit siapapun, termasuk mayit para nabi dan rasul. Seandainya mayit beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa mendengar, tentu beliau mendengar salam dari umatnya yang ditujukan kepada beliau dan tidak perlu ada malaikat-malaikat khusus yang ditugasi oleh Allah untuk menyampaikan salam yang ditujukan kepada beliau.
    Dari sini kita bisa mengetahui betapa salah dan sesatnya orang yang ber-istighatsah (minta pertolongan) kepada orang yang sudah meninggal, siapapun dia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling mulia di sisi Allah dan beliau tidak mampu mendengar suara orang yang masih hidup, apalagi selain beliau.

    Hal ini secara tegas diterangkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf : 194.
    Artinya : “Sesungguhnya yang kalian seru [2] selain Allah adalah hamba yang juga seperti kalian”


    Juga di dalam surat Fathir : 14.
    Artinya : “Jika kalian bedo’a kepada mereka, maka mereka tidak akan mendengar do’a kalian”

    Demikianlah, secara umum mayit yang ada di dalam kubur itu tidak bisa mendengar apa-apa kecuali saat-saat tertentu saja. Sebagaimana yang sudah diterangkan dalam beberapa ayat dan hadits.

  • Pertanyaan. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Apabila dalam suatu majelis (perkumpulan) diperdengarkan kaset murattal (bacaan Al-Qur’an) tetapi orang-orang yang hadir dalam perkumpulan tersebut kebanyakan mengobrol dan tidak menyimak (mendengarkan) bacaan Al-Qur’an yang keluar dari kaset tersebut. Siapakah dalam hal ini yang berdosa? Yang mengobrol atau yang memasang kaset itu?

    Jawaban. Apabila majelis tersebut memang majelis zikir dan ilmu yang di dalamnya ada tilawah Al-Qur’an maka siapaun yang hadir dalam majelis tersebut wajib diam dan menyimak bacaan tersebut. Dan berdosa bagi siapa saja yang sengaja mengobrol dan tidak menyimak bacaan tersebut.

    Dalilnya adalah surat Al-A’raf : 204.
    Artinya : “Apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian mendapat rahmat”

    Adapun jika majelis tersebut bukan majelis ilmu dan zikir serta bukan majelis tilawah Al-Qur’an akan tetapi hanya kumpul- kumpul biasa untuk mengobrol, diskusi, bekerja, belajar atau pekerjaan lain-lain, maka dalam suasana seperti ini tidak boleh kita mengeraskan bacaan Al-Qur’an baik secara langsung ataupun lewat pengeras suara (kaset), sebab hal ini berati memaksa orang lain untuk ikut mendengarkan Al-Qur’an, padahal mereka sedang mempunyai kesibukan lain dan tidak siap untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Jadi dalam keadaan seperti ini yang salah dan berdosa adalah orang yang memeperdengarkan kaset murattal tersebut.
    Di dalam masalah ini ada sebuah contoh : Misalnya kita sedang melewati sebuah jalan, yang jalan tersebut terdengar suara murattal yang keras yang berasal dari sebuah toko kaset. Begitu kerasnya murattal ini sehingga suaranya memenuhi jalanan.
    Apakah dalam keadaan seperti ini kita wajib diam untuk mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang tidak pada tempatnya itu ? Jawabannya tentu saja “tidak”. Dan kita tidak bersalah ketika kita tidak mampu untuk menyimaknya.
    Yang bersalah dalam hal ini adalah yang memaksa orang lain untuk mendengarkannya dengan cara memutar keras-keras murattal tersebut dengan tujuan untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat agar mereka tertarik untuk membeli dagangannya.

    Dengan demikian mereka telah mejadikan Al-Qur’an ini seperti seruling (nyanyian) sebagaimana telah di-nubuwah-kan (diramalkan) dalam sebuah hadits shahih [Ash-Shahihah No. 979]. Kemudian mereka itu juga menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang rendah sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, hanya caranya saja yang berbeda.
    Artinya : “Mereka menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit” [At-Taubah : 9]


Catatan Kaki:
  1. Nihayah adalah meratapi kematian dengan cara meronta-ronta, menampar-nampar pipi, menyobek-nyobek baju, kumpul-kumpul di rumah ahli mayit, dan lain-lain (- pent-)
  2. Maksud “seru” di sini adalah berdo’a, minta pertolongan kepada orang-orang yang sudah mati atau kepada berhala-berhala (-pent-)
Dari Blog Vila Baitullah
auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

Follow us on Facebook :P

Blogger news