Wednesday, November 25, 2015

Bahaya Fitnah Harta 2


Lebih lanjut mengenai fenomena yang sangat umum ini, berikut akan dibahas tentang penjelasan hadits “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham …” dan akibat yang dapat ditimbulkan dari fitnah ini. Di antaranya adalah mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan syirik. Apa saja perbuatan itu? Mengapa bisa demikian?



Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah. Dia menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:



"Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah, dan celakalah hamba khamilah. Jika diberi, dia senang, tetapi jika tidak diberi, dia marah. Celakalah dia dan tersungkurlah. Apabila terkena duri, semoga tidak dapat mencabutnya.

"Berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad dijalan Allah) dengan rambutnya yang kusut dan kedua kakinya berlumur debu . Bila dia berada di pos penjagaan, dia akan tetap setia berada di pos penjagaan itu. Bila ditugaskan di garis belakang, dia akan tetap setia berada di garis belakang itu. Jika dia meminta ijin (untuk

menemui raja atau penguasa), tidak diperkenankan. Jika bertindak sebagai perantara, tidak diterima perantaraamya".



Syaikhul Islam berkata,




"Nabi menyebutnya hamba dinar, hamba dirham, hamba qathifah
dan hamba khamishah." Dia menyebutkan kalimat yang
ada di dalam hadits (do’a dengan lafazh khabar), yaitu sabdanya


"Celakalah dia dan tersungkurlah. Apabila terkena duri, semoga tidak dapat mencabutnya".

4





Demikian keadaan seseorang yang bila tertimpa keburukan, ia tidak
dapat lolos darinya dan tidak beruntung. Dia telah celaka dan tersungkur, tidak dapat meraih yang diharapkannya dan tidak dapat meloloskan diri dari sesuatu yang dibenci. Begitulah keadaan seseorang yang menjadi hamba harta.





Nabi telah memberinya sifat "Jika diberi, dia senang, jika
tidak diberi, dia marah". Sebagaimana firman Allah Ta’ala



"Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat, jika mereka diberi sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah". (QS At Taubah : 58).




Ridha mereka ditujukan untuk selain Allah,  Beginilah keadaan orang yang menggantungkan dirinya kepada hawa nafsunya. Jika memperolehnya, dia senang. Dan jika tidak memperolehnya, dia marah. Dia memperturutkan hawa nafsu dan menjadibudaknya. Allah berfirman:




Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanya sebagai fitnah (cobaan) dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (QS 
Al Anfal: 28).



Fitnah harta, telah menjerumuskan manusia pada perilaku menyimpang.bahkan sampai pada bentuk syirik. Di antaranya :




  1. Demi harta, ada diantara manusia yang berpuasa siang malam, bahkan puasa pati geni, melakukan ritual dikubur hidup-hidup.

  2. Seseorang yang ingin kaya, ada yang dengan cara mendatangi suatu tertentu untuk melakukan ritual sesat, misalnya tukar pasangan suami atau istri.

  3. Bila ingin dagangannya laris, ada yang mempercayainya dengan cara mengambil kotoran binatang tertentu yang konon mendatangkan berkah.

  4. Acara-acara yang dikemas dengan jargon pelestarian budaya, denganmenampilkan berbagai jenis makanan. Kemudian makanan-makanan ini diperebutkanmasyarakat yang hadir. Konon, makanan tersebut bisa mendatangkan berkah.

  5. Atau kalau ingin kaya, ada yang mendatangi suatu tempat tertentu agarmendapatkan sesuatu yang menjadi sarana menjadi kaya, misalnya mencarituyul, yang diyakini bisa mendatangkan rezeki.

  6. Di antara pedagang kadang saling bersaing. Agar bisa bersaing dandagangannya laris, kemudian mencari penglarisan melalui dukun-dukun,orang-orang "pintar", ataupun paranormal. Dalam
    menjatuhkan saingannya, terkadang dengan mengirim gangguan berupa sihir, santet, dan sebagainya.

  7. Ingin mendapatkan harta dengan menggunakan ilmu gendam untuk menghipnotis seseorang. Dengan ditepuk punggungnya, seseorang yang menjadi korbannya tersebut akan menyerahkan hartanya tanpa sadar. Demikian ini adalah sihir.

  8. Atau di tengah masyarakat, muncul adanya berita dengan istilah "jadi-jadian". Ada kijang jadi-jadian, babi jadi-jadian, dan lain-lain. Binatang "jadi-jadian" tersebut berkeliling desa, dan rumahyang dilewati menjadi sial, harta atau uangnya ada yang tercuri.




Fenomena-fenomena tersebut merupakan perbuatan syirik, karena mereka bersandar kepada selain Allah dalam mencari rezeki. Seperti, kepada dukun, benda-benda yang dianggap keramat, atau meminta bantuan jin, setan, padahal jin atau setan itu mau membantu dengan imbalan yang lebih banyak, yaitu supaya seseorang menyembah kepadanya.





Menyembah yang juga berarti tunduk dan sujud kepada jin. Misalnya, mengikuti perintahnya ataupun menyiapkan sesajen, dan lain-lain. Semakin seseorang itu memiliki loyalitas yang kian bertambah kesyirikannya, maka akan semakin mujarab pertolongan yang diberikan jin kepada orang tesebut. Wa na’udzu billahi min dzalik.




Allah telah memperingatkan di dalam Al Qur’an perihal perbuatan syirik yang berbahaya ini:




Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. (QS An Nisa’: 48).



Barangsiapa mengikat suatu ikatan lalu meniupnya, maka dia telah melakukan sihir, dan barangsiapa melakukan sihir, maka dia telah berbuat syirik. Barangsiapa menggantung sesuatu (jimat), maka dia akan diserahkan
kepada sesuatu itu.


Barangsiapa mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya, maka dia

telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.
Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki- laki di antarajin, makajin-jinitu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS Al Jin: 6).
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi".

(QS Az Zumar: 65).



Inilah di antara fitnah harta, yang bisa menjerumuskan manusia kepada kesesatan. Maka sudah seharusnya kita selalu mewaspadai dan menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar. Semoga kita terhindar dari fitnah ini. Wallahu a’lam.






Catatan Kaki



3
Lihat Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Min Asy Syirki Iradatul

Insan Bi’Amalihi Ad Dunya. terjemah bebas dan ringkas.

4           Lihat Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Min Asy Syirki Iradatul
Insan Bi’Amalihi Ad Dunya, hlm. 442. Cet. X- 1424 H. Terbitan khusus

untuk wakaf.

No comments:

Post a Comment

auto insurance, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings

Follow us on Facebook :P

Blogger news